Cara menghancurkan musuh
Hendaklah azimat dibawah ini ditulis pada daging burung gagak supaya disekelilingnya azimat tersebut supaya ditambah dengan lafadh Haa miim. Kemudian ditanam dilokasi yang ditempat musuh tersebut. Dengan izin Allah musuh akan hancur karena alat sulitnya tiba-tiba menjadi luka parah seperti terbakar api.
Azimat untuk membutakan mata musuh
Hendaklah azimat dibawah ini ditulis pada kertas kemudian dilipat rapi untuk diikatkan pada burung dan disertakan pula tulisan nama-nama musuh tersebut, selanjutnya burung tersebut dilepaskan. Maka Insya Allah mata musuh akan menjadi rabun tidak bisa dilihat sama sekali.
Cara membinasakan musuh
Hendaklah azimat dibawah ini ditulis pada kuku himar, kemudian ditanam pada lokasi musuh tersebut, maka dengan tiba-tiba semua musuh akan menjadi lumpuh badannya, hingga mudah menyerah dengan ijin Allah.
Sama, seperti sebelumnya, Ilmu ini dikiaskan untuk suatu pertempuran. Pada prakteknya karen jaman sekarang tidak pertempuran seperti dulu, maka akan dipergunakan oleh perorangan untuk melumpuhkam badan orang yang dibencinya karena iri.
Ini ulasan yang teman jumpa di sini. Moga kita terpelihara dari mengamal mahupon melakukan perbuatan yang bercanggah dengan tuntutan syariat agama Islam, Insyaallah :)
Di dalam Al-Quran Al-Karim sendiri memang ada keterangan tentang
Al-Quran Al-Karim yang menjadi penyembuh.
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman
(Surah Yunus: 57)
Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian
(Surah Al-Isra: 82)
Al Quraan itu adalah petunjuk dan penawar (penyembuh) bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, sedang Al Quraan itu suatu kegelapan bagi mereka. Mereka itu adalah yang dipanggil dari tempat yang jauh
(Al-Fushshilat: 44)
Namun dalam penerapannya agar Al-Quran Al-Karim boleh juga berfungsi sebagai penyembuh, haruslah kita mengikuti kaedah yang masyru 'dan telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Karena bila tidak, yang terjadi bisa jadi malah sebuah penghinaan dan ketidak-sopanan atas ayat-ayat Al-Quran Al-Karim itu sendiri.
Ada beberapa ayat tertentu yang oleh Rasulullah SAW diajar untuk dibaca manakala seseorang tertimpa sihir atau gangguan syaitan. Begitu juga boleh merasa diri selalu was-was dan tertkan. Namun baik pilihan ayat mahupun kaedah membacanya harus selaras dengan petunjuk dari Rasulullah SAW.
Sedangkan kaedah dengan menulis ayat-ayat Al-Quran Al-Karim dengan cara yang salah, terputus-putus, terbalik atau sengaja dibuat salah, semua amalan itu tidak lain adalah tipu daya syaitan yang memperdaya kebodohan umat Islam. Padahal yang dilakukan tidak lain sebuah penghinaan terhadap ayat-ayat yang mulia itu.
Bahkan sebahagian dukun ada yang menulis ayat Al-Quran Al-Karim dengan darah wanita yang haid, atau meletakkan di telapak kaki, atau ditulis pada kasut kuda (ladam) atau pada benda-benda yang tidak terhormat. Semua itu selain berdosa kerana menghina ayat Al-Quran Al-Karim, juga merupakan perbuatan syirik kerana mengantungkan diri kepada tulisan-tulisan itu. Seolah-olah bukan Allah SWT yang menjadi tempat meminta, tetapi kepada tulisan-tulisan itu.
Apalagi bila seorang yang mengantungi tulisan itu merasa kebal dan tidak lut dek senjata, atau boleh menghilang dan berjalan di atas air atau pelbagai keajaiban lain, maka semua itu adalah kerja syaitan yang ikut bermain dan menipu, padahal saat itu orang itu sudah melakukan tindakan syirik dan sekaligus menghina Allah SWT dan kalam-Nya.
Kitab seperti Mujarrobat dan yang sejenisnya memang kitab yang sesat dan menyesatkan. Kerana tidak ada dasar masyru'iyahnya baik dari tafsir Al-Quran Al-Karim dan hadis Rasulullah SAW. Kitab itu ditulis oleh mereka yang tidak boleh dipertanggung-jawabkan kebenarannya, sebahagiannya lagi malah tanpa nama alias tidak pernah diketahui pengarangnya. Sehingga tidak boleh diterima kebenaran isi kandungannya. Apalagi isinya justru sangat bertentangan dengan aqidah Islamiyah dan ajaran yang lurus dari syariat Islam.
Sebaiknya seorang muslim mengelakkan amalan seperti itu agar aqidahnya boleh terjaga dan baik. Dan kita semua punya kewajipan untuk memberikan penjelasan yang sejelas-jelasnya kepada khalayak umat Islam atas penyimpangan seperti ini dan mengarahkan mereka untuk kembali kepada amalan yang sesuai dengan syariat Islam.
Hilang dunia boleh dicari hilang ilmu tiada tempat dpt tuju
BalasPadam